Gerakan Literasi Sekolah (GLS) merupakan merupakan
suatu usaha atau kegiatan yang bersifat partisipatif dengan melibatkan warga
sekolah (peserta didik, guru, kepala sekolah, tenaga kependidikan, pengawas
sekolah, Komite Sekolah, orang tua/wali murid peserta didik), akademisi,
penerbit, media massa, masyarakat (tokoh masyarakat yang dapat
merepresentasikan keteladanan, dunia usaha, dll.), dan pemangku kepentingan di
bawah koordinasi Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
TUJUAN KHUSUS
·
Menumbuhkembangkan
budaya literasi membaca dan menulis siswa di sekolah
·
Meningkatkan
kapasitas warga dan lingkungan sekolahagar literat
·
Menjadikan sekolah
sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah anak agar warga sekolah mampu
mengelola pengetahuan
·
Menjaga
keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku bacaan dan mewadahi
berbagai strategi membaca.
Di SMPN 2 Banjaran (Dwiba) sendiri mengikuti
gerakan ini. Setiap bulan Dwiba mengadakan membaca bersama di lapangan pada
minggu ketiga. Siswa dan guru akan membaca dan meresensi buku. Di setiap kelas
juga, dwiba menerapkan kebiasaan 15 menit sebelum belajar.
Untuk meningkat rasa keinginan membaca dwiba
menanam pohon GELIS (Gerakan Literasi Sekolah) yang berupa pohon kecil kering
dihias perkelas. Setiap kali tamat membaca buku, akan ditempel daun kertas yang
berisi tentang data buku. Tiap tiap kelas bersaing memenuhi pohon agar segera
rimbun. Setiap membaca 10 buku maka kita harus membuat sebuah daun dan di
tempelkan pada batang pohon dan apabila kita sudah membaca lebih dari 10 buku
maka kita tidak membuat lagi daun tetapi kita membuat sebuah bunga. Ada juga
program WJLRC ( West Java Leader Reading Challenge). Disini siswa yang
diperlombakan untuk Membaca meresensi dan yang berhubungan dengan GLS.